12 Santri Pesantren Madani Tebuireng Bintan, Jadi Korban Kekerasan Oknum Ustad

Oknun Ustad Madani Tebuireng Bintan, Pelaku Kekerasan Terhadap Santri

BINTAN – MediaCyberNews.Com – Lagi- Lagi santri di pondok pesantren Madani Tebuireng Bintan, Menjadi KorbanKekerasan oleh oknum ustad bernama Zain(24 th) dan penjaga air yang bernama Padil (28 Th), di Pondok Madani Tebuireng Bintan Jl. Tata Bumi Ceruk Ijuk Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan. ,(31/5).

 

Kali ini yang menjadi Korban kekerasan oleh oknum Ustad dan penjaga air tersebut, 12 santri kelas 3 SMP. Dimana oknum ustad dan penjaga air tersebut,mendapat laporan bahwa ada, 3 orang santri laki-laki dan 9 orang santri perempuan sedang berkumpul di tempat yang gelap di dalam wilayah pondok Pesantren.

 

Setelah mendapatkan laporan, oknum ustad dan penjaga air langsung datang ke tempat para santri berkumpul, dan langsung menendang 3 orang santri laki-laki dan 1 orang santri perempuan.

 

Tidak sampai disitu, oknum ustad dan oknum penjaga air Pondok Pesantren Madani tebuireng itu, membawa 12 Santri ke lapangan, lalu oknum penjaga air tersebut menampar wajah 12 santri tersebut, disaksikan oleh wali asrama santri.

 

Mirisnya lagi, wali asrama santri tersebut malah membiarkan oknum  penjaga air tersebut, melakukan tindakan kekerasan terhadap 12 santri.

 

Hal ini tentu menjadi bukti, bahwa sistem mendidik di pondok pesantren Madani Tebuireng Bintan, sangat buruk, dengan kejadian tersebut dapat dinilai bahwa pondok pesantren Madani Tebuireng bukanlah tempat yang cocok untuk, orang tua menyekolahkan anak-anaknya di Pondok Pesantren Tersebut.

 

Dari kejadian tersebut, tidak menutup kemungkinan, akan ada santri-santri lain yang menjadi Korban kekerasan oleh oknum ustad yang mengajar di pondok pesantren Madani Tebuireng,mengingat perilaku kekerasan yang dirasakan oleh santri pondok Madani Tebuireng Bintan, bukan baru kali ini terjadi.

 

Zain ustad yang mengajar Kitab di Pondok Pesantren Madani tebuireng Bintan, mengatakan dirinya menendang 3 santri laki-laki dan 1 santri perempuan, saat mendapati mereka berkumpul di tempat yang gelap.

 

” Saya mendapat laporan sekitar jam setengah 9, bahwa ada santri yang sedang berkumpul di tempat yang gelap, setelah mendapati santri yang berkumpul saya menendang 3 santri laki-lakdan 1 santri perempuan” Sebutnya.

 

Sementara Padil selaku penjaga air di Pondok pesantren Madani Tebuireng,mengatakan , dirinya menampar 12 santri di lapangan disaksikan oleh wali asrama santri terbut.

 

” Wali asramanya ada melihat waktu saya menampar 12 santri” Ucapnya.

 

Kejadian ini tentunya harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat, khusunya KPAI dan pemerintah Kabupaten Bintan, untuk menindak dan memberikan sanksi keras terhadap Pondok Pesantren Madani Tebuireng Bintan.(TIM)

Loading

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *